Dear: My Dearest Sister, Yua ✿彡

teruntuk mbanana yang jauh di dari kota kelahiran kami, dan aku berharap dia membacanya suatu saat nanti..


mbanana sebuah panggilan dariku sejak lahir dari kata "mbak yuana". sekandung pertama yang sama dilahirkan dari rahim ibuku, hanya saja berjarak 9 tahun 5 bulan dari kelahiranku dan berjarak 3 tahun 11 bulan dari kelahiran saudara laki-lakiku. mbanana menjadi panutan setelah ibu dan ayahku, apapun hal baik yang mbanana lakukan patut dijadikan contoh untuk adeknya. 

konon dari cerita ibu, banyak hal-hal yang sudah dia perjuangkan sedari kecil. seorang yang pantang menyerah dan selalu berusaha membuat hal kecil yang membahagiakan untuk ayah, ibu, dan orang sekitar. mbanana menjadi timba ceritaku setelah ibu. rasa nyaman, lega, dan nasehat selalu kudapat setelah itu. 

sejak kecil aku rajin membuatnya jengkel, karena aku paling merasa senang pas lagi mengejek dan becanda. banyak ngakak yang selalu kami buat sampai saat ini. 

kemanapun kota yang ia singgahi untuk gapai cita-cita, aku pasti selalu ikut pergi entah menginap semalam atau lebih. senaaaang sekali.. berjalan, tinggal di asrama kuliah sambil bersembunyi dari ibu asramanya, dibonceng motor sepulang sambil ketiduran dan hampir jatuh di malam hari, salah jalan bersama, lewati gang-gang kecil di jembatan, mengajakku makan saboten biar aku bisa makan pakai sumpit untuk pertama kalinya, membuat sempol untuk pertama kali saat mbanana sakit, mbanana selalu berusaha membuat orang lain senang, dalam keadaan sakit, sehat, sedih, senang, atau apapun. 

semoga kelak aku bisa menjadi orang yang bisa menyenangkan orang lain dengan hal-hal kecil, ya mbanana. kudoakan selalu, untuk sekarang dan seterusnya semoga mbanana selalu berkabar baik dan sehat. sampai jumpa di jalan kuningan blitar, atau rumah kelahiran. peluk jauh, umma.

  • ♥*♡∞:。.。  。.。:∞♡*♥

Komentar